Sunday, December 21, 2008

Teknologi CDMA 450

Minggu siang, iseng-iseng menyalakan speedy dan browsing. Saya menemukan banyak artikel tentang CDMA 450, yang pas banget dengan bidang tempat kerja saya sekarang.
Jadi ceritanya begono, pada jama dahulu kala, tersebutlah sebuah teknologi analog bernama NMT, Nordic Mobile Telephone. Teknologi NMT ini kira-kira sekelas dengan teknologi AMPS yang ada sebelum jaman GSM dulu.Orientasinya voice only, lalu muncullah teknologi GSM, yang perbedaan 'paling terlihat' nya dengan AMPS adalah kemampuannya untuk mengirim SMS, dan satu hal lagi yang waktu itu masih nice to have-tapi sangat berpengaruh saat ini, apa itu ? yak, anda benar, GPRS. Namanya juga industri yang berbasis teknologi, maka dunia telekomunikasi dan para pelaku-pelaku di dalamnya juga harus berbenah menghadapi evolusi teknologi yg semakin berkembang. Para pelaku di dunia telekomunikasi tadi juga semakin merasa, bahwa mereka memerlukan sebuah standarisasi dari varian teknologi yang banyak berkembang. Muncullah organisasi-2 seperti GSMA (GSM Association->3GPP), dan CDG(CDMA Development Group->3GPP2). Lalu, CDMA 450 ini posisinya dimana ? Sabar sabar...
Seperti namanya, CDMA 450 ini termasuk teknologi yang beraliran CDMA, dan teknologi di dalamnya masuk ke dalam spesifikasi yang dibuat oleh CDG. Seperti kita ketahui, selain di frekwensi 450Mhz, CDMA juga ada yg beroperasi di 800Mhz dan 1900Mhz. Frekwensi 450Mhz ini dibuat sebagai transitional path untuk para operator telekomunikasi yang berbasis teknologi NMT.
Gambar yang menarik saya temukan di situs CDG (http://www.cdg.org/technology/3g/cdma450.asp) berikut ini :
Spektrum 450Mhz diantara spektrum lainnya
Kalau dilihat dari gambar diatas, frekwensi 450Mhz berada di paling luar, yang berarti jangkauan dari sebuat BTS dengan frekwensi 450Mhz lebih luas dari yang lain. Artinya, untuk mencakup daerah yang dengan luas yang sama, jumlah BTS yang dibutuhkan akan lebih sedikit dengan frekwensi ini. Teknologi CDMA dengan frekwensi 450Mhz ini banyak terdapat di negara2 skandinavia(rusia, checz), dan beberapa negara asia, seperti laos, kamboja, vietnam, dan tentu saja Indonesia. Dan seharusnya ini adalah jawaban untuk menyediakan sarana telekomunikasi di banyak desa-desa pedalaman di Indonesia.
Tantangan berikutnya adalah implementasi. Para pebisnis telekomunikasi tentu selalu saja kembali ke pertanyaan mendasar, apakah marketnya ada kalau teknologi ini diimplementasikan di desa-desa pedalaman ? Pemerintah sih inginnya desa-desa tertinggal juga maju, tapi tetap saja, investasi kan butuh balik modal ? Apa penduduk desa-desa pedalaman itu mampu dan butuh teknologi ini ? Don't get me wrong, tetapi banyak desa-desa pedalaman di Indonesia sebenarnya justru adalah kantung-kantung konsumen strategis dan potensional. Kenapa ? Kalau anda berasal dari desa (baca:wong nDeso), berapa banyak teman-teman masa kecil anda yang merantau keluar kota ? atau keluar negeri bahkan ? Banyaknya perantau berarti banyak pula yang ingin berkomunikasi dengan keluarga di desa, bukan begitu ?Atau sebuah pertanyaan simple, berapa jumlah minimum ternak sapi atau kambing yang dimiliki penduduk di desa ? :D belum lagi pertanyaan jumlah hektar sawah yang mereka punya ? So, pertanyaan diatas sudah terjawab dengan sendirinya.

Lalu ada pertanyaan lain, "..jadi, teknologi ini hanya cocok untuk operator yang ingin bermain di pedesaan kah" ? Well, kalau itu sih masalah ekspansi pasar yah. Dengan makin berkembangnya handset yang beredar di pasaran saat ini, bukan tidak mungkin sebentar lagi akan keluar handset triple band, 450-800-dan 1900Mhz di pasaran. Selama ini kita baru mengenal handset yang support 2 band saja, 800 dan 1900Mhz. Dengan fleksibilitas ini, sebenarnya kalau operator ingin punya dual license, tinggal beli ke pemerintah kan ( atau not so simple yah ? sorry :D ) ? Atau jalan paling cepat yaaa, kerjasama roaming dengan operator CDMA yang sudah memiliki teknologi ini. Aneh ya denger kata CDMA Roaming ? kalau pake GSM kan sudah biasa bagi yang sering jalan2 keluar negeri, dengan istilah international roaming. Intinya handset harus support frekwensinya dulu. Dan yang saya tau, handset untuk frekwensi 450Mhz ini memang terbatas, merknya mungkin hanya Huawei, Quallcom, atau Ubiquam. Pasar baru lagi nih buat produsen handset, he he.

Pada akhirnya, konsumen kan sebenarnya tidak peduli dengan teknologi yang akan dipakai, mau itu CDMA, mau itu 3G, WiMax, pada frekwensi berapapun, jika itu bisa memenuhi kebutuhan mereka, ya why not. Biarlah para vendor yang berperang di tataran teknologi ini, kita tinggal daftar, nikmati layanannya, dan jangan lupa, bayar tagihannya :p Bagi yang butuh akses internet cepat, sudah ada HSDPA untuk para pengguna GSM 3G dan EvDO dengan berbagai versi revisinya buat para pengguna CDMA. O ya, untuk teknologi CDMA 450 ini, karena teknologi basisnya CDMA, dan hanya frekwensinya saja yang 'tidak umum', EvDO ini juga bisa jadi termasuk layanan yang ditawarkan. Dan kalau secara teori range frekwensinya bisa mencapai 50Km2, maka seharusnya teknologi EvDO yang berjalan di atas frekwensi ini akan sama-sama menjanjikannya dengan teknologi WiMax, hanya saja mungkin untuk bandwidth speed nya, WiMax masih akan lebih unggul. Tapi balik-balik lagi, kalau sudah cukup dengan 3.1Mbps (EvDO Rev.A) untuk sekedar buka web, chatting, voip dan video streaming, buat apa terlalu serakah ? :D

3 comments:

Anonymous said...

Artikel & ilustrasi bapak sangat menarik. Terima kasih. Namun ada pertanyaan yg mengganjal saya.

Menilik dr keterangan yg bapak sampaikan, keunggulan frekwensi 450Mhz sudah sangat jelas yaitu coverage area yg lebih luas dibandingkan frekwensi 800/1900Mhz. Yg ingin ketahui disini adalah kekurangannya apa pak? Kenapa operator2 pada umumnya lebih memilih frekwensi 800/1900Mhz? Padahal logikanya kan frekwensi diatas 450Mhz butuh lebih banyak biaya (BTS) untuk coverage area yg sama.

Sekian dulu pertanyaan dr saya, apabila bapak berkenan mohon kiranya balasan dikirim ke alamat email saya : keliori@yahoo.com

Rgds,
Teguh

JPrasojo said...

Dear pak Teguh,
Kekurangannya diantaranya adalah :
1. Ketersediaan perangkat dan vendor yangpunya teknologi di frek.450 Mhz
Vendor yang saya tau sih baru si 'kipas merah' ya... Harusnya di rusia atau skandinavia juga ada, tapi saya kurang tau namanya.
2. Lebar pita jaringan yang tersedia. Kenapa perusahaan cdma 450 satu2nya ini dapet frekwensi tersebut adalah, karena dulunya mereka ada di frekwensi 467 Mhz (ketika masih berteknologi NMT), ketika upgrade, pilihan paling dekat ya 450Mhz. Kalau upgrade dari 450 ke 800 bisa anda bayangkan, berapa banyak BTS lagi waktu itu yang harus dibangun -- diluar upgrade perangkat dari NMT ke CDMA itu sendiri ya...

Kira-kira begitu pak...

Regards,

Anonymous said...

I would like to exchange links with your site www.blogger.com
Is this possible?